Saturday, October 20, 2012

TEKS DAN MP3 SHOLAWAT BURDAH

مُحَمَّدٌ سَيِّدُ اْلكَوْنَيْنِ وَاّلثَقَلَيْنِ * وَاْلفَرِقَيْنِ مِنْ عَرَبِ وَمِنْ عَجَمِ

Muhammadlah pemimpin dunia akhirat, pemimpin jin dan manusia, bangsa arab dan non arab.

نبيناالآمِرُالنّاهِى فَلاَ أحَدٌ * اَبَرَّ فيِ لامنْهُ وَلاَ نَعَمِ

Nabilah penganjur kebaikan dan pencegah mungkar, tak satupun setegas ia dalam berkata ya atau tidak.

هُوَالْحَبِيْبُ الٌّذِيْ تُرْجَى شَفَاعَتُهُ * لِكُلِّ هَوْلٍ مِنَ الأَهْوَالِ مُقْتَحَمِ

Dialah kekasih yang diharap syafaatnya, dari tiap ketakutan dan bahaya yang datang.

فَاقَ النَّبِيِّيْنَ فِي خَلْقٍ وَ فِيْ خُلُقً * وَلَمْ يدَانُوْهُ فِيْ عِلْمٍ وَلاَ كرَمِ

Dia mengungguli para Nabi dalam budi dan rupa, tak sanggup mereka menyamai ilmu dan kemulyaannya

وَكُلُْهُمْ مِنْ رَسُوْلِ الله مُلْتَمِسٌ * غَرْفًا من البحرا ورشفا من الديم

Para nabi semua meminta darinya seciduk lautan kemuliaannya dan setitik hujan ilmunya

فَهُوَ الَّذِى تَمَّ مَعْنَاهُ وصُوْرَتَهُ * ثُمَّ اصْطفَاهُ حَبِيْبًا بَارِئ النَّسَمِ

Dialah Rosul yang sempurna batin dan lahirnya, terpilih sebagai kekasih Allah pencipta manusia

مُنَزَهٌ عَنْ شَرِيْكٍ فِيْ مُحَاسَنِهِ * فَجَوْهَرُ الْحُسْنِ فِيْهِ غَيْر مُنْقَسِمٍ

Dalam kebaikannya, tak seorang pun menyaingi, inti kebaikannya takkan bisa terbagi-bagi

فَإِنَّ فَضْلَ رَسُوْلِ اللهِ ليَْسَ لَهُ * حَدٌّ فَيٌعْرَبُ نَاطِقٌ بِفَمِ

Karena keutamannya sungguh tak terbatas, hingga tak satupun mampu mengungkapkan dengan kata

وَأَذِنْ لِسُحْبِ صَلوةِ منْكَ دائِمَةٍ * عَلَى النَّبِيِّ بِمُنْحَلٍّ وَ مُنْسَجِمِ

Perkenankan awan sholawat-Mu yang tak terbatas untuk curahkan kepadanya bagai hujan yang deras

 



Sholawat di atas adalah potongan dari sholawt burdah karya Syaikh Muhammad Al-Bushiri. Burdah berarti “selimut”, ketika beliau tidur beliau bermimpi bertemu dengan Rasulullah, kemudian Rasul meminta agar Syaikh Muhammad Al-Bushiri mengarang pujian-pujian bagi Baginda Rasul. Kemudian beliau mengarang sholawat burdah yang panjangnya sekitar 160 bait lebih. Setelah mengarang sholawat tersebut, beliau kembali bermimpi ketemu Rasulullah dan Rasul memakaikan “Burdah” (selimut) pada Syaikh Al-Bushiri. Ketika itu Syaikh Muhammad Al-Bushiri sedang sakit lumpuh, setelah mimpi itu beliau langsung sembuh. Maka sholawat itu sekarang dikenal sebagai “Sholawat Burdah”. Dalam sholawat tersebut terdapat dalil bahwa bertawassul pada Nabi adalah sunnah dan bukan hal yang musyrik. Juga dianjurkan kita agar selalu bersholawat kepad Nabi. Jika sekarang ada kelompok “berjenggot, jidat hitam, dan cingkrang” yang merasa sok islam mengatakan sholawat tersebut adalah sesat dan mengandung kemusyrikan maka tak usah di gubris. Tak hanya burdah, Maulid nabi pun mereka sesatkan hanya karena satu alasan yaitu karena Nabi tak pernah malakukannya. Inilah golongan Wahabi yang wajib dihindari yang tak cinta pada Rasul tapi mengaku paling islam, dan membawa keyakinan kufur, yaitu menganggap bahwa Allah duduk di atas arys. Sholawat burdah ini panjang sekali, di atas itu adalah sedikit dari potongannya. Ini adalah pesanan dari mas NurulImam, dia minta tolong aku nerjemahin “burdah”. Wah, selain bahasa arabku yang pas-pasan, tidak hanya perlu nahwu shorof dan balaghoh tingkat tinggi, menerjemah Syair tidak semudah menerjemah percakapan sehari-hari, selain itu syair ini juga panjang. Sempat geleng-geleng juga saat mas NurulImam mita diterjemahin burdah. Alhamdulillah teman dari Langitan membawa majmu’ qoshidah. Tau sendiri bagaimana pondok pesantren Langitan begitu terkenal dengan qoshidah-qoshidahnya, dan kebetulan ada terjemahan burdah yang lumayan bagus. Teman, Allah berfirman bahwa Allah dan para Malaikat bersholawat kepada Nabi. Sedangkan kita terlalu sering memuji-muji makhluqNya, apakah itu pacar atau suami istri kita dengan pujian yang berlebih-lebih. Yang pandai berpuisi mempuisikan perasaan cinta nya kepada yang dicintainya dengan begitu syahdu. LANTAS. APAKAH KEPADA NABI KITA SENDIRI JARANG, BAHKAN TIDAK PERNAH MEMUJINYA??   
MP3 SHOLAWAT BURDAH PART 1  (DOWNLOAD DISNI)
MP3 SHOLAWAT BURDAH PART 2  (DOWNLOAD DISNI)

No comments:

Post a Comment